Monday, February 29, 2016

KALENDER BAHAGIA 2016


Thursday, January 1, 2015

KALENDER BAHAGIA 2015


Friday, December 27, 2013

KALENDER BAHAGIA 2014


Sunday, December 23, 2012

KALENDER BAHAGIA 2013


Saturday, December 24, 2011

Sunday, June 5, 2011

INTERVIEW THEPOPO x BABYBOSS


BABYBOSS : Ceritakan dengan singkat tentang dirimu beserta latar belakang akademimu...
POPO : Waktu SD selalu di intimidasi sama ketua kelas hehe ,waktu SMP sering di palak, waktu SMA selalu kandas di dunia percintaan, saya tidak pernah mengenyam pendidikan seni dari perkuliahan, dari awal SMA sampai semester akhir kuliah saya bekerja sebagai tukang cuci mobil, setelah lulus kuliah langsung ditawarkan untuk ngajar komunikasi visual
(hidup ini memang misteri :D )
BABYBOSS : Sejak kapan Kamu tertarik dengan seni visual / menggambar / melukis?
POPO : Dari SD… saya sering di hukum sama guru saya, karena buku pelajaran isi nya gambar-gambar doodle yang saya buat, sewaktu kelas 6 SD saya pernah di kunciin selama 2 jam di WC sekolah oleh guru saya, gara-gara bikin gambar sosok guru saya lagi makan di jamban hahahaha.. didalam buku pelajaran “pendidikan moral pancasila”.
Sampai sekarang buku jurnal saya semua nya bergambar, ini yang saya namakan “visual diary”
BABYBOSS : Siapa dan apa yang memperkenalkan seni visual / menggambar / melukis padamu?
POPO : Kehidupan saya… Awalanya saya suka banget main di toys city waktu saya kecil, saya pernah di usir sama satpam gara-gara 5 jam di dalem toys city Cuma liat-liat doang tanpa beli hahaha… waktu kecil saya jarang banget punya mainan kayak temen-temen saya yang lain, semua mainan yang saya inginkan selalu saya gambar di buku-buku pelajaran saya dan di tembok ruang tamu rumah saya, berharap ayah saya melihat dan terus di belikan hahaha. Ternyata itu cuma harapan aja, yang ada saya di marahin, tapi ketika mainan itu di dibelikan sama ayah saya, rasa kepuasan itu tetap pada gambar-gambar yang udah saya buat tadi
BABYBOSS : Bagaimana ceritanya Kamu bisa terlibat dalam seni dan juga dunia street art ini?
POPO : Semenjak kuliah saya selalu iri sama temen2 saya yang bisa kuliah di jurusan seni, saya sendiri kuliah di jurusan komunikasi, tapi rasa iri saya tidak berlangsung lama ketika saya mendapatkan ilmu-ilmu tentang kesenian di luar gedung pendidikan,
1 tahun pertama di tahun 2000 saya membuat gambar di jalan2, saya sama sekali belum tau itu bernama mural apalagi streetart, tapi apapun namanya saya sangat senang melakukannya, tanpa sadar dari dunia maya sampai di dunia nyata saya ketemu sama teman2 baru yang sehobi nah dari sini lah di mulai petualangan baru saya di kesenian khususnya streetart

BABYBOSS : Tiga kata untuk men-describe the POPO?
POPO : sederhana, kritik, humor
BABYBOSS : Gimana ceritanya bisa memilih nama POPO, adakah cerita khusus dibalik nama tersebut?
POPO : biar gampang aja sih diingat.. huehehehe..
BABYBOSS : Siapa artis/designer dan apa yang menginspirasimu dalam berkarya?
POPO : Untuk didalam negri saya suka karya2 mural Guntur a.k.a Jong Merdeka, karya dia yang pertama kali membuat saya semakin suka mural,
untuk di luar negri, saya suka Banksy, saya sangat terinspirasi oleh beliau karena dia itu misterius, jenius, Brengsek, Penipu kelas kakap, licik, tapi ber-attitude Robin hood, selain itu kehidupan bersosial di sekeliling saya adalah inspirasi nyata sampai kapan pun saya berkarya
BABYBOSS : Keliatan bahwa karaktermu mempunyai style yang unik, rapi dan warna cuman hitam dan putih? Bisa jelaskan style tersebut dan gimana Kamu mengembangkan style tersebut?

POPO : Hitam dan putih dua warna yang sangat mudah beradaptasi di mana pun, ini warna dasar penyeimbang untuk warna2 lain, dengan warna putih saya bisa “menerangi” apapun, dengan warna hitam saya bisa mempertegas apapun, tapi saya tidak anti dengan warna-warna lain, hanya saja saya lebih memerlukan hitam dan putih, warna karakter saya hitam dan putih karena saya selalu berharap karya saya tetap sederhana dan seimbang namun tetap berkembang. Dan saya selalu mencoba menerapkan pada semua media, tanpa batas.


BABYBOSS : Tema-tema sosial selalu kamu angkat di dalam karya-karyamu, apa yang ingin kamu capai dengan hal tersebut?
POPO : saya sadar betul kalau saya menyebar karya di ruang-ruang masyarakat yang bersosial, Kehidupan sosial takan pernah lepas dari kehidupan manusia mana pun, sekali pun ada manusia yang anti sosial, dengan begitu saya takan habis kehilangan garis besar bertema untuk membuat karya, sosial adalah kebutuhan setiap manusia, dengan sendirinya tema sosial sangat ramah, dan mudah di cerna, secara langsung komunikasi visual saya gampang tersampaikan oleh masyarakat.
BABYBOSS : Apakah karakter ciptaanmu adalah refleksi diri Kamu sendiri?
POPO : Ini salah satu bentuk keputus asa-an saya membuat gambar realis muka saya, akhirnya karakter sederhana ini tercipta sangat mewakili saya, muka bulat dan mata besar yang sayu ini adalah ciri fisik saya, suatu saat kamu akan bertemu saya dan meng-iya kan betapa mirip nya muka popo dan saya hahaha…
BABYBOSS : Bisa ceritakan ke pembaca Babyboss bagaimana proses kreatif-mu dalam penciptaan sebuah karya?
POPO : tutup mulut dan buka pikiran, ini kunci kreatif saya.
BABYBOSS : Bisa ceritakan pameran tunggal-mu yang sempat diadakan beberapa waktu lalu?
POPO : Ini pameran tunggal saya yang pertama, saya namai pameran itu
“numpang nampang”, dalam 2 minggu banyak sekali teman2 yang datang ke pameran tunggal saya, dari semua kalangan. Dan ini menyenangkan, semuanya yang tua menjadi muda, yang kaya menjadi sederhana, dan tak ada satu pun karya saya terjual dengan harga mahal, karya saya termiliki oleh teman2 saya, semuanya berguna dan berfungsi, dan tak ada satu orang pun yang menyimpan karya saya di dalam ruangan pengawet khusus dan berfikir karya saya akan mahal di kemudian hari.

BABYBOSS : Adakah rencana memproduksi karakter itu sebagai bentuk 3 dimensi dan memasarkan di Indonesia?
POPO : Saya berfikir akan membuat karakter popo untuk dijadikan sebuah bantal untuk tidur, di bantal popo tersebut akan saya tulis “kenyataan berawal dari impian” saya akan jual kepada orang yang mampu, dan akan saya berikan kepada orang yang tidak mampu. Sampai sekarang belum ada founder yang berani mendanai karya saya ini hahahahaa.. mungkin kita masih sibuk tidur dengan enak sendiri2
BABYBOSS : Terakhir kemarin Kamu sangat gencar menyuarakan 'Demi Fly Over Pohon Game Over' di wilayah sepanjang Antasari, bisa ceritakan sedikit soal tersebut?
POPO : Hampir tiap hari saya melewati jalan itu, banyak sekali pohon2 besar yang rindang disana, tapi sekarang pembangunan flyover sedang berjalan, banyak pohon yang di tebang untuk memperlacar pembangunan flyover disana, ini membuat saya risih dan sedih, dengan rasa “menyayangkan” saya tulis dengan spray paint “demi fly over pohon game over” tapi 2 minggu kemudian setelah beberapa media ramai memberitakan, tulisan2 itu dihapus dengan sengaja oleh pekerja flyover itu sendiri, tapi saya akan tetap menulis kata2 itu lagi, di area pembangunan flyover tersebut, di hapus satu..tumbuh sepuluh hahahaa…
BABYBOSS : Jika mengambar di jalan alat apa saja yang paling sering kamu pakai?
POPO : Kuas, cat tembok, spray paint,
BABYBOSS : Siapa artis bomber lokal yang sering berkolaborasi atau gambar jalan bareng ?
POPO : Ashtwo !! … awalnya dia seseorang yang harus saya hindari, dia seniman graffiti yang saya tidak suka, karena banyak omong, sombong, dan sinis, ego kami sering ber adu tapi beberapa tahun belakangan ini saya sering bertukar pikiran untuk membuat suatu karya yang hebat dengan nya, beberapa karya saya tidak pernah akan sukses tanpanya, menurut saya ini ajaib
Yang kedua adalah Lykerex, dia seorang seniman yang sederhana, namun cerdas ide-idenya brilian, kocak, karya-karya nya kurang terkenal, tapi saya yakin karya-karya nya akan dirasakan orang banyak
BABYBOSS : Apa kegiatanmu sehari-hari?
POPO : Saya mengajar komunikasi visual di salah satu institut di Jakarta, metode komunikasi visual yang saya bagi kepada mahasiswa saya adalah “komunikasi visual street art” dan sekarang mereka teracuni hahaha…

BABYBOSS :Siapa tokoh kartun favoritmu?
POPO : saya suka “Patrick Star” (teman spongebob) dia adalah satu2 nya tokoh kartun paling jenius yang pernah ada, saya menyayangkan kenapa Patrick berteman dengan spongebob, tapi “Patrick” tak ada hubungan sama sekali dengan karakter popo walaupun muka mereka hampir sama…
BABYBOSS : Bagaimana Kamu melihat perkembangan street art di Indonesia sampai sekarang ini?
POPO : Scene street art di Indonesia masih terbilang muda, belum ada legend di dalam nya, teman2 didalamnya masih bergotong royong membangun scene ini, walaupun ada beberapa kali perpecahan visi misi di dalamnya, saya sendiri tidak akan bisa membangun dunia street art di Indonesia tanpa bantuan teman2 di dalamnya.
BABYBOSS : Apa film kartun favortimu?
POPO : Patrick meninggalkan sponge bob” saya harap judul ini ada…
BABYBOSS : Kritik sosial apa lagi kira-kira yang akan kamu sampaikan kepada masyarakat luas?
POPO : Kamu ingat lirik lagu Koes Plus yang ini ? “ orang bilang tanah kita tanah surga, lempar kayu dan batu jadi tanaman” sekarang teks nya saya ganti “ orang bilang tanah kita tanah duka, lempar kayu dan batu jadi tawuran” dan saya akan membuat poster bertuliskan “AHIMSA” (tanpa kekerasan) dengan karakter popo sedang tersenyum
BABYBOSS : Jika Kamu bisa memilih satu artis dari manca negara untuk berkolaborasi, siapa dia dan seperti apa kolaborasi yang akan kalian lakukan?
POPO : Saya pilih Banksy, dan saya akan berkolaborasi membuat muka Monyet dan tikus di depan Gedung DPR hahahaa.. mudah2an ini bukan mimpi

BABYBOSS : Apakah ultimate goal Kamu?
POPO : kaya raya dari karya-karya saya hahaha….
BABYBOSS : Adakah projek atau pameran yang akan Kamu kerjakan dalam waktu dekat yang bisa dibocorin untuk para pembaca Babyboss?
POPO : Belum ada lagi gallery komersil di Indonesia yang berani mengajak saya pameran tunggal, karena menurut mereka karya saya sangat murah terjual hahaha…..
BABYBOSS : Ada pesan atau tips khusus untuk pembaca Babyboss yang ingin berkarya seperti Kamu?
POPO : Mata dan tangan diciptakan ada dua, dan lidah di ciptakan Cuma satu, itu tandanya harus lebih banyak melihat dan melakukan, daripada berbicara